Rabu, 17 Juli 2013

MENISKUS ZAT CAIR, PENIMBANGAN SELISIH, PEMBACAAN SKALA PADA ALAT GELAS

MENISKUS ZAT CAIR

Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi/ adhesi zat cair dengan alat ukur. Miniskus ada 2 macam, yaitu :
1.  Meniskus atas :  suatu keadaan di mana permukaan zat cair berada dalam alat ukur sempit yang tampak melengkung ke bawah.
2.  Meniskus atas : suatu keadaan di mana permukaan zat cair berada dalam tabung/bejana sempit yang tampak melengkung ke atas.

Cara pembacaan meniskus pada alat ukur :
-    Untuk larutan tidak berwarna, pembacaan miniskus yang berlaku adalah miniskus bawah.
-    Untuk larutan bening, pembacaan miniskus yang berlaku adalah miniskus bawah.
-    Untuk larutan pekat, pembacaan miniskus yang berlaku adalah miniskus atas.

Saat sedang membaca skala, alat ukur sebaiknya diletakkan di tempat yang datar dan di baca sejajar dengan mata. 


PENIMBANGAN SELISIH


Menimbang selisih : cara menimbang untuk zat yang menempel pada wadah timbangan yang digunakan, jika zat ditimbang tersebut dipindahkan kedalam wadah yang diinginkan sehingga pada penimbangan dilebihkan kira-kira berat zat yang menempel pada wadah timbnagan agar berat zat yang ditimbang sesuai dengan berat zat yang diinginkan. Dalam penimbangan selisih, dapat menggunakan rumus : (Berat wadah timbang + zat – Berat wadah timbang + sisa zat yang menempel = Berat zat (g)).
Untuk memeriksa apakah masih ada sisa zat yang menempel pada wada timbang, dapat menggunakan rumus : (Berat wadah timbnag + zat sisa yang menempel – Berat wadah timbang kosong = Berat zat yang menempel pada wadah timbang (g)). 


PEMBACAAN SKALA PADA ALAT GELAS


1.  Buret. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 ml dengan skala 0,01 ml, 25 ml dan 50 ml dengan skala 0,05 ml. Buret ada 3 jenis, yaitu :
a.     Buret Biasa (dapat menggunakan meniskus atas maupun meniskus bawah).
b.     Buret shelbach (dapat menggunakan meniskus atas maupun meniskus bawah).
c.      Buret coklat (menggunakan meniskus bawah). 


Gambar buret di atas, volume terbaca 24,15 mL.
Angka ‘0’ berada pada bawah buret dan angka ‘50’ berada pada atas buret.  Cara membaca skala pada buret :
-         Perhatikan tanda miniskus. Pada gambar memakai miniskus atas.
-         Lihat gambar. Miniskus berada pada garis 24 ml. Berarti ini menunjukkan bahwa volume zat tersebut berkisar diangka 24 ml (ketelitian: ada 2 angka dibelakang koma). Garis panjang: 0,50 ml dan garis pendek: 0,10 ml. Lihat gambar. Berarti volume zat tersebut berkisar antara 24,10 ml (menunjukan bertambah 0,10ml). Walaupun demikian, tidak selalu meniskus pada buret sejajar dengan garis volume yang ada. Seperti yang terlihat di gambar, meniskus buret berada diantara garis volume 24,10 ml dan 24,20 ml. Jika berada di tengah-tengah antara garis 24,10 ml-24,20 ml, maka volume dibaca 0,05 ml. Namun, jika berada di atas 0,05 dapat dibaca 0,01 ml atau 0,03 ml dan jika berada di bawah 0,05 dapat dibaca 0,07 ml atau 0,09 ml (memakai angka ganjil). → Pembacaan volume buret dibaca dari atas ke bawah. Jadi, volume buret pada gambar adalah 24,15 ml.
Cara menentukan volume zat pada buret : dengan memakai rumus
(volume akhir – volume awal = volume zat (ml)).

2.  Gelas Ukur → menggunakan meniskus bawah dan meniskus atas. Ukuran: 10mL, 25mL, 50mL, 100mL, 250mL, 500mL, 1000mL dan 2000mL.
Cara membaca volume pada gelas ukur : masukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai skala yang diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur tersebut adalah : garis singgung skala harus sesuai dengan meniskus cairan.


Cara menentukan volume zat pada gelas ukur : dengan membaca meniskus pada gelas ukur. 

3.  Pipet volumetrik (Pipet Seukuran) → menggunakan meniskus atas dan meniskus bawah. Ukuran : 5 ml, 10 ml, 25 ml dan 50 ml. Pada pipet seukuran hanya ada satu garis tanda batas volume , yaitu : pada bagian atas untuk mengisap. 


Cara menentukan volume pada pipet volumetrik : dengan melihat meniskus zat yang sedang digunakan. Misalkan, jika meniskus zat berada tepat pada 25 ml, berarti ini menunjukan bahwa volume zat tersebut adalah 25 ml. 

4.  Labu Erlenmeyer. Ukurannya mulai dari 10 ml sampai 2 L. 


Cara menentukan volume pada labu erlenmeyer : dengan melihat meniskus zat yang sedang digunakan. Misalkan,  jika meniskus zat berada tepat pada 10 ml, berarti ini menunjukan bahwa volume zat tersebut adalah 10 ml. 

Senin, 08 Juli 2013

VIRUS KOMPUTER

Penyebaran virus dewasa ini semakin ganas, motif yang digunakan pun semakin beragam, mulai dari hanya sekedar “pamer”, sampai dengan merusak dan mengambil data. Media penginfeksian pun semakin canggih mulai dari disket, LAN sampai internet. Ada satu hal yang psti, penyebaran virus tersebut telah membawa dampak yang cukup besar (dan menyebalkan) bagi para pengguna computer baik materiil maupun non materiil. Maraknya penyebaran virus dan spyware,  rupanya semakin memberikan semangat bagi para pembuat virus local untuk terus “berkarya”. Hal ini terbukti dengan keluarnya virus lokal baru dengan nama resmi W32/Kang.A atau lebih dikenal dengan nama Kangen. Dinamakan Kangen karena setiap komputer yang terinfeksi akan menampilkan refrain lagu Kangen (Dewa 19) pada file Ms. Word atau wallpaper. Norman

VIRUS CONTROL mendeteksi virus ini pada tanggal 14 April 2005 sebagai W32/Kang.A. Cara kerja virus Kangen mempunyai kemiripan dengan virus Pesin dengan beberapa perbedaan kecil. Sama seperti Pesin / MyHeart, Kangen menyebar melalui disket dan jaringan (File Sharing) dan akan membuat file yang mengandung virus mirip dengan dengan icon file dokumen Ms. Word dengan ekstensi.EXE (contoh: Kangen.exe dengan ukuran 64kb). Dalam menyebarkan dirinya melalui jaringan (file sharing), Kangen tidak dapat berjalan secara otomatis melainkan memerlukan bantuan pihak ketiga untuk menjalankan file yang telah terinfeksi. Jika file ini dijalankan maka akan muncul dokumen Ms. Word dengan teks refrain lagu Kangen

Kamis, 04 Juli 2013

MICROSOFT WORD

Microsoft Word atau Microsoft Office Word adalah perangkat lunak pengolah kata (word prosessor) andalan Microsoft. Pertama diterbitkan pada 1983 dengan nama Multi-Tool Word untuk Xenic, versi-versi lain kemudian dikembangkan untuk berbagai sistem operasi, misalnya DOS (1983), SCO UNIX, OS/2, dan Microsoft Windows (1989). Setelah menjadi bagian dari Microsoft Office System 2003 dan 2007 diberi nama Microsoft Office Word.